BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

WELCOME

Minggu, 23 Oktober 2011

Blade Ganti CDI



Mengganti CDI Honda Blade 110R



Kemarin, hari Minggu yang cerah tapi badan saya ~Andy MSE~ agak gerah. Bukangerah kepanasan, melainkan gerah dalam bahasa Jawa yang artinya sakit. Sebetulnya kurang pas, karena kosa kata “gerah” biasanya digunakan untuk orang yang lebih tinggi stratanya. Ya..ya..ya.. pokoknya saya sedang nggak enak badan. Dan Minggu yang cerah pun tidak banyak memompa semangat saya hari ini. Maksud hati mencari keringat membersihkan rumput liar di halaman, apa daya pusing dan kemalasan hinggap di badan. Ya sudahlah, cari kegiatan lain saja…

OPREK MOTOR…

Yang pertama, membersihkan… Untung sudah beberapa hari tidak digunakan jarak jauh, juga sudah cukup bersih karena beberapa hari lalu dielus-elus tiga diva di tempat cuci sepeda motor.
Yang kedua, memeriksa kelengkapan kendaraan, kekencangan mur-bautnya, dan melumasi bagian-bagian yang perlu pelumasan. Banyak bagian ~antara lain rantai kendaraan~ harus lebih diperhatikan di musim penghujan ini.
Yang ketiga, mengganti CDI (capacitor discharge ignition) ~pengatur pengapian~ supaya larinya lebih kencang. Soal CDI ini, kebetulan beberapa waktu lalu saya mendapatkannya (pinjam pakai) dari Demalung Java yang suka oprek-oprek motor. Bukan CDI original, melainkan CDI dualband buatan BRT yang sering digunakan penggemar balap liar. Namun, kendaraannya berbeda dengan kendaraan saya. Dia pakai Honda Kharisma 125, sedangkan saya pakai Honda Blade 110R. Kebetulan dua jenis motor ini sama-sama menganut pengapian DC, jadinya tidak banyak yang perlu dioprek, cuma menyesuaikan kabel-kabelnya saja.
Agar rapi, saya mencopot kabel skun pada CDI Honda Blade dan memasangnya kembali pada socket CDI Honda Kharisma. Beres dech!… (gambar kiri: susunan pin CDI Honda Kharisma, gambar kanan bawah: susunan pin CDI Honda Blade).
Ketika saya mintaDiki untuk mencobanya, katanya top markotop… Ketika ditest menggunakan dynamometer di bengkel, tenaganya cukup rata dari putaran bawah, menengah, sampai putaran atas, tidak ada lag di tengahnya. Padahal, saya hanya melakukan penyetelan ulang klep dan karburatornya saja, tidak melakukan modifikasi apapun. Dan saya senang ketika mesin Blade ternyata sanggup mengitir sampai lebih dari 11.000 rpm, jauh lebih dahsyat dibandingkan menggunakan CDI asli yang kembang-kempis untuk mencapai 10.000 rpm saja. Saya tidak tahu persis, tapi sepertinya ada limiter di CDI bawaan pabrik yang dimaksudkan untuk pengamanan…
Yang saya suka dari CDI BRT NEO-DualBand ini, karena ada pilihan untuk mode biasa, dan mode dahsyat lewat kabel yang dihubungkan dengan saklar/switch, jadinya bisa menyesuaikan dengan penggunaan kendaraan.
Aaaahhh… saya tidak sabar untuk mencobanya!!!…
Angka-angka pada gambar Pin CDI mungkin berbeda dengan yang tertera pada buku manual kendaraan, karena saya ~Andy MSE~  hanya mencatat berdasarkan praktek saja. Lebih lanjut, silahkan simak tulisan Demalung Java mengenaiPin CDI Motor.

0 komentar: